Kamis, 30 Oktober 2014

Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi pada E-Bisnis suatu Perusahaan



Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi pada E-Bisnis suatu Perusahaan


Disusun oleh :
Roni Akbar
36112685
3db08


UNIVERSITAS GUNADARMA

A.  PENDAHULUAN
E-business merujuk pada seluruh penggunaan tingkat lanjut dalam teknologi informasi (TI), khususnya manajemen informatika, untuk meningkatkan cara organisai melakukan seluruh proses bisnisnya E-business merupakan interaksi eksternal organisasi dengan para pemasok, pelanggan, investor, kreditor, pemerintah dan media massa, termasuk penggunaan teknologi informasi untuk mendesain kembali proses internalnya. Pada era saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah pesat. Perkembangan tersebut di ikuti dengan penerapannya yang semakin intensif untuk kegiatan industri, bisnis maupun keperluan lainnya. Sehingga masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ada. Begitu pun perusahaan-perusahaan, supaya tetap relevan perusahaan harus dapat mengikuti bahkan mendahului perkembangan dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Dalam persaingan  dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet. Dengan bertambahnya jalur penjualan produk, konsumen tidak hanya berbrlanja di dunia nyata melalui department stores atau mall. Kini penggunaan teknologi memungkinkan bisa melakukan aktifitas pembelian melalui internet dengan tidak harus beranjak dari rumah atau pun kamar tidur, namun cukup membuka computer dengan mengetik alamat situs yang dikehendaki, kemudian aktifitas transaksi dapat dilakukan.Persaingan dalam pelayanan dan tuntutan kebutuhan informasi serta pengetahuan masyarakat saat ini mendorong pemasar untuk memberikan nilai pada pelayanan berupa kemudahan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja yang konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat, di internet telah disediakan hampir semua barang yang biasanya dijual secara lengkap. Maka dari itu diharapkan sebuah solusi alternatif yang memungkinkan melakukan transaksi ataupun mengakses informasi tanpa bergantung pada sumber informasi dan lokasi akses sehingga memberikan layanan yang lebih fleksibel bagi konsumen. Sebuah penerapan teknologi yang melengkapi model yang telah ada dan diharapkan memberikan kemudahan yang mendorong terjadinya sebuah transaksi pada bisnis online.

B.   Metode yang digunakan

TAHAP PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian proposal Teknologi Informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi prioritas-prioritas e-bisnis.  Diikuti dengan tahapan pemaparan kasus e-bisnis untuk perkembangan bissnis atau Investasi Teknologi Informasi (TI). Tahap akhirnya adalah penyampaian rencana aplikasi e-bisnis dalam bentuk pengembangannya dan penyebarannya.

 TAHAP ANALISIS
Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek penting yang  sangat berpengaruh didalam membangun Sistem informasi e-bisnis ini seperti :
1.            Kelayakan teknis
2.            Pengembailan ekonomis
3.            Pengembalian non ekonomis
4.            Hukum dan etika
5.            Operasional
6.            Jadwal

TAHAP PERANCANGAN
Dalam merancangan sebuah Sistem Informasi  e-Business harus memperhatikan  kebutuhan perusahaan e-business ,  Kebutuhan operator,     Kebutuhan pemakai  dan Kebutuhan teknis .

TAHAP PENERAPAN
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan  rancangan yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan  Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer
Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan
Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing)

TAHAP EVALUASI
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar. Karakteristik yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung didalamnya.
Disamping memperhatikan metode yang akan digunakan dalam membangun sebuah sistem Informasi e-Bisnis, kita juga harus memperhatikan tahapan-tahapan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dari Sistem Informasi e-Bisnis yang dibangun nantinya, seperti tahapan mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin, membangun halaman web untuk jalinan komunikasi antara Perusahaan dengan konsumen secara  efektif dan fleksibel, membangun Sistem Informasi e-Bisnis yang efektif serta Mengembangkan Sistem Informasi yang bersifat inter platform.

C.   Hasil dan Pembahasan


E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-businesswith Net.Commerce. Prentice Hall)

Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan system dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.

Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall)

E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)

Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta)

Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-commerce adalah ecommercehanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.

E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis.

Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Hasilnya sebagai berikut:


 * Pelaku E-Business
    
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis
*Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
   
Teknologi informasi dan komunikasi
   
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
   
Internet
* Kegiatan Sasaran
  
Kegiatan bisnis
  
Proses bisnis utama
  
Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
  
Operasi bisnis utama
* Tujuan
  
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
  
Transformasi proses bisnis
  
Sharing informasi
*Keuntungan
   – Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
   – Memberikan nilai bisnis yang berbeda
   – Efisien
   – Peningkatan produktivitas dan keutungan


D.  Kesimpulan
Perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dari Teknologi Informasi, mempengaruhi perubahan dan perkembangan ekonomi, termasuk didalamnya perubahan proses bisnis.
Proses bisnis akhirnya bergeser kearah e-bisnis, dimana jarak, waktu dan tenaga tidak lagi menjadi penghalang sebuah proses e-bisnis.
Membangun sebuah Sistem Informasi e-bisnis harus memperhatikan banyak faktor, agar kegagalan sebuah Sistem Informasi, tidak menjadikan kegagalan proses e-Bisnis itu sendiri. 

E.   DAFTAR PUSTAKA
·         santiw.staff.gunadarma.ac.id/…/Pengantar+Electronic+Commerce.doc
http://elearning.amikom.ac.id
·         http://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-pembahasan/e-commerce-dan-e-business/

Jumat, 03 Oktober 2014

Sistem Informasi Akuntansi



Sistem Informasi Akuntansi










Disusun oleh :
Roni Akbar / 36112685
3DB08




UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

1.      Definisi sistem informasi akuntansi menurut anda ?
2.      Jelaskan peranan SIA dalam rantai nilai (value chain)?
3.      Sebutkan dan jelaskan pihak eksternal dan pihak internal pengguna utama  informasi akuntansi ?
4.      Jelaskan fungsi SIA dalam suatu organisasi ?
5.      Sebutkan dan jelaskan aplikasi teknologi informasi pada suatu organisasi ?

1.      DEFINISI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan maupun pihak luar perusahaan.

Sebuah Sistem Informasi Akutansi dapat menambah nilai mutunya dengan cara, yaitu:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
• Meningkatkan efisiensi.
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
• Meningkatkan sharing knowledge
• Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

Tujuan Kegiatan
Terciptanya aplikasi sistem informasi akuntansi (SIA) yang terintegrasi di mana di dalamnya mencakup billing system, pencatatan piutang, pencatatan persediaan, pencatatan aktiva tetap, dan akuntansi yang dapat mendukung pengambilan keputusan.

Sasaran/Hasil yang Diharapkan

1.      Sistem Informasi Akuntansi akan menghasilkan output berupa pelaporan atas seluruh transaksi keuangan perusahaan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu, Neraca Perusahaan, Laporan Rugi Laba dan Laporan Arus Kas. SIA yang dirancang secara sistematis dan mengadopsi teknologi informasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pencatatan transaksi dan menyajikan informasi yang akurat serta tepat waktu.

2.      Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan yang telah terkomputerisasi dan terintegrasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Informasi Akuntansi, akan menghasilkan laporan-laporan pendukung bagi laporan keuangan PDAM, berupa rincian-rincian persediaan dan aktiva tetap.

3.      Dengan implementasi Billing System yang terkomputerisasi dan terintegrasi maka diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pencatatan, pengolahan data transaksi serta menyajikan informasi yang akurat serta tepat waktu. Hal ini sangat memungkinkan karena billing system telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat menangani transaksi secara on-line, bahkan data yang ada dapat digunakan untuk informasi tagihan rekening air minum lewat telepon maupun transaksi on-line lewat ATM.


2.      Peran SIA dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:
1. Inbound logistics
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.

2. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.

3. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.

4. Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.

5. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas utama.
3.      Pihak eksternal dan pihak internal pengguna utama  informasi akuntansi

Pengguna Informasi Akuntansi - Internal & Eksternal

Informasi akuntansi membantu pengguna untuk membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Pengguna informasi keuangan mungkin baik internal maupun eksternal organisasi.

Pengguna internal (Pengguna Utama) informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

·         Manajemen: untuk menganalisis kinerja dan posisi organisasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan hasil perusahaan.

·         Karyawan: untuk menilai profitabilitas perusahaan dan konsekuensinya pada remunerasi dan jaminan kerja masa depan mereka.

·         Pemilik: untuk menganalisis kelangsungan hidup dan profitabilitas investasi mereka dan menentukan setiap program masa depan tindakan.

Informasi Akuntansi disajikan kepada pengguna internal biasanya dalam bentuk rekening manajemen, anggaran, prakiraan dan laporan keuangan.

Pengguna eksternal (Pengguna Sekunder) informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

·         Kreditor: untuk menentukan kelayakan kredit dari organisasi. Persyaratan kredit yang ditetapkan oleh kreditur sesuai dengan penilaian kesehatan keuangan pelanggan mereka . Kreditor termasuk pemasok serta pemberi pinjaman keuangan seperti bank.
·         Authourities Pajak: untuk menentukan kredibilitas pajak diajukan atas nama perusahaan.
·         Investor: untuk menganalisis kelayakan investasi di perusahaan. Investor ingin memastikan bahwa mereka dapat menghasilkan pengembalian atas investasi mereka sebelum mereka melakukan apapun sumber daya keuangan untuk perusahaan.
·         Pelanggan: untuk menilai posisi keuangan pemasoknya yang diperlukan bagi mereka untuk mempertahankan sumber yang stabil pasokan dalam jangka panjang.
·         Badan Pengawas: untuk memastikan bahwa pengungkapan perusahaan informasi akuntansi sesuai dengan aturan dan peraturan yang ditetapkan untuk melindungi kepentingan para pemangku kepentingan yang mengandalkan informasi tersebut dalam membentuk keputusan mereka.




Pengguna eksternal dikomunikasikan informasi akuntansi biasanya dalam bentuk laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam seperti informasi akuntansi untuk membantu mereka dalam membuat keputusan keuangan yang sehat.

Akuntansi meliputi pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian dengan cara yang membantu penggunanya untuk menilai kinerja keuangan dan posisi entitas. Proses dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi transaksi dan kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Setelah transaksi dan kejadian diidentifikasi, mereka dicatat, diklasifikasikan dan dirangkum dengan cara yang membantu pengguna informasi akuntansi dalam menentukan sifat dan pengaruh transaksi dan peristiwa tersebut.

Akuntansi adalah profesi yang sangat dinamis yang terus-menerus menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan penggunanya. Selama beberapa dekade terakhir, akuntansi telah bercabang ke berbagai jenis akuntansi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari pengguna.

4.      Fungsi SIA dalam suatu organisasi

Fungsi yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi dalam sebuah organisasi antara lain:

·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :

·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan.
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
·         Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
·         Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
·         Meningkatkan efisiensi
·         Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
·         Meningkatkan sharing knowledge
·         Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

5.    Aplikasi teknologi informasi pada suatu organisasi

Teknologi informasi (TI) telah menjadi bagian penting dan integral dari setiap rencana bisnis. Dari perusahaan multi-nasional yang memelihara sistem mainframe dan database untuk usaha kecil yang memiliki satu komputer, IT berperan. Alasan penggunaan mana-mana teknologi komputer dalam bisnis dapat ditentukan dengan melihat bagaimana itu sedang digunakan di seluruh dunia bisnis.

komunikasi
Bagi banyak perusahaan, email adalah sarana utama komunikasi antara karyawan, pemasok dan pelanggan. Email adalah salah satu driver awal Internet, menyediakan cara sederhana dan murah untuk berkomunikasi. Selama bertahun-tahun, sejumlah alat komunikasi lainnya juga berkembang, yang memungkinkan staf untuk berkomunikasi menggunakan hidup sistem chatting, alat pertemuan online dan sistem konferensi video. Voice over internet protocol (VOIP) telepon dan ponsel pintar menawarkan cara bahkan lebih tinggi bagi karyawan untuk berkomunikasi.

Manajemen Persediaan
Ketika datang untuk mengelola persediaan, organisasi perlu untuk mempertahankan bekal yang cukup untuk memenuhi permintaan tanpa investasi di lebih dari yang mereka butuhkan. Sistem manajemen persediaan melacak jumlah setiap item perusahaan mempertahankan, memicu urutan saham tambahan jika jumlah jatuh di bawah jumlah yang telah ditentukan. Sistem ini paling baik digunakan ketika sistem manajemen persediaan terhubung ke titik-of-sale (POS) sistem. Sistem POS memastikan bahwa setiap kali item dijual, salah satu item yang dihapus dari hitungan persediaan, menciptakan informasi loop tertutup antara semua departemen.

Manajemen Data
Hari-hari kamar file besar, deretan lemari arsip dan surat dokumen memudar cepat. Saat ini, sebagian besar perusahaan menyimpan versi digital dari dokumen pada server dan perangkat penyimpanan. Dokumen-dokumen ini menjadi langsung tersedia untuk semua orang di perusahaan, terlepas dari lokasi geografis mereka. Perusahaan dapat menyimpan dan mempertahankan sejumlah besar data historis secara ekonomis, dan karyawan memperoleh manfaat dari akses langsung ke dokumen yang mereka butuhkan.

Sistem Informasi Manajemen
Menyimpan data hanya menguntungkan jika data yang dapat digunakan secara efektif. Perusahaan progresif menggunakan data itu sebagai bagian dari proses perencanaan strategis mereka serta pelaksanaan taktis dari strategi itu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) memungkinkan perusahaan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas. Informasi ini dapat digunakan untuk melacak profitabilitas dari waktu ke waktu, memaksimalkan laba atas investasi dan mengidentifikasi bidang perbaikan. Manajer dapat melacak penjualan setiap hari, yang memungkinkan mereka untuk segera bereaksi terhadap angka yang lebih rendah dari perkiraan dengan meningkatkan produktivitas karyawan atau mengurangi biaya item.

Customer Relationship Management
Perusahaan menggunakan TI untuk meningkatkan cara mereka merancang dan mengelola hubungan pelanggan. Customer Relationship Management (CRM) sistem menangkap setiap interaksi perusahaan telah dengan pelanggan, sehingga pengalaman yang lebih memperkaya mungkin. Jika pelanggan panggilan call center dengan masalah, perwakilan dukungan pelanggan akan dapat melihat apa yang pelanggan telah membeli, lihat informasi pengiriman, memanggil manual pelatihan untuk item itu dan secara efektif menanggapi masalah ini. Seluruh interaksi disimpan dalam sistem CRM, siap untuk dipanggil kembali jika pelanggan menelepon lagi. Pelanggan memiliki lebih baik, pengalaman yang lebih fokus dan keuntungan perusahaan dari peningkatan produktivitas.

Sumber: