tugas softskill minggu ke.7 & 8
Dinamika Organisasi
I. Dinamika Konflik
Konflik adalah
suatu permasalahan yang di alami oleh dua orang atau lebih. Salah satu
penyebab Konflik adalah kesalapahaman dalam berkomunikasi . Bisa juga
perbedaan pendapat antara kedua belah pihak atau lebih, sehingga
menimbulkan konflik.
II. Jenis dan Sumber Konflik
# Jenis - jenis konflik di antaranya :
Person rile conflict , merupakan konflik yang terjadi pada peranan diri
seseorang. biasa nya konflik ini terjadi akibat ego seseorang yang
mengakibatkan suatu sikap yang bisa menimbulkan masalah dengan orang
lain, yang disebut konflik.
Inter rule conflict , merupakan
konflik antar peranan. masksud nya adalah konflik yang timbul karna satu
orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
Intersender conflict , merupakan konflik yang terjadi karena seseorang
harus memenuhi beberapa orang. contoh seperti siswa yang pintar bermain
piano dan sangat di bangga-banggakan sekolah, dia diharapkan agar selalu
memenangkan lomba seni musik antar sekolah, akan tetapi dia merasa
tersiksa karna beban yang di pikul nya cukup berat karna harus memenuhi
haraban beberapa orang.
Intrasender conflict , merupakan konflik
yang terjadi karena di sampaikan informasi yang saling bertentangan.
contoh nya adalah jika seserang secara tidak sengaja atau sengaja
memberikan informasi yang salah, sehingga merugikan pihak si pengolah
atau si penerima informasi.
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.
# Sumber konflik di antaranya :
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap
orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau
lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial,
sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan
dengan kelompoknya. Contoh nya dalam suatu pergelaran seni musik ada
sebagian orang yang suka musik rock, sebagian ada yang suka dengan musik
pop dan sebagian juga ada yang suka dangdut, sehingga bisa timbul
konflik akibat tidak keserasian jenis kesukaan musin pada pentas seni.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang
bisa menjadi pribadi yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya,
hal semacam ini di karenakan seringnya seseorang bergaul karib dengan
lingkungan nya sehingga kebiasaan atau mungkin kepribadian nya berubah
sesuai dengan lingkungan yang dia ikuti. dan itu bisa menimbulkasn
konflik.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia
memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang
orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang
berbeda-beda.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan
adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang
mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik
sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya
bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat
industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan
berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan
menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.
Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai
tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi
pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam
dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau
mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat,
bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan
karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah
ada.
III. Strategi Penyelesaian Konflik
Penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi
ialah kerjasama / tidak kerjasama dan tegas / tidak tegas. Dengan
menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan
penyelesaian konflik ialah sebagai berikut :
1. Kompetisi
Penyelesaian
konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan
yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose
orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang
menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya
penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya
sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu
pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan
kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu.
Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk
usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini
adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang
memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut
ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan
penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
IV. Motivasi
Motivasi adalah suatu tindakan memberi semangat atau membangkitkan
gairah seseorang atau lebih, supaya orang lain dapat tergerak hatinya
agar bisa lebih baik dalam menjalankan aktifitas dalam hidupnya.
motivasi biasanya di berikan oleh atasan (dalam perusahaan), orang tua
untuk anaknya (dalam keluarga), kepala sekolah atau guru untuk
murid-muridnya (disekolah).
V. Teori Motivasi
# Konsep Motivasi sesuai dengan teori Abraham Maslow :
· Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah).
Manifestasi
kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan.
Teori ini bisa dikatakan sebagai suatu hal yang memang mendasari
seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan kebutuhan ini.
Example, Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, rumah,
kendaraan dll, yang merupakan kebutuhan pokok, menjadi motif dasar dari
karyawan itu sendiri mau bekerja, menjadi efektif
dan dapat memberikan produktivitas yang tinggi bagi organisasi.
· Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (Safety Needs).
Kebutuhan
ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang
dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya
sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh
produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan
wewenangnya. Example, kebutuhan ini lebih dibutuhkan bagi seseorang yang
bekerja dalam organisasi yang menghasilkan produk berupa barang, tidak
hanya keselamatan dan keamanan dalam kedudukan, tetapi keamanan dan
keselamatan pekerjaan itu sendiri, seperti para buruh yang bekerja pada
pabrik yang mengolah bahan kimia, mereka butuh rasa keamanan yang
tinggi, buruh bangunan.
· Kebutuhan sosial (Social Needs).
Kebutuhan
akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau
antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi
dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan
termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi. Example, biasa
lebih diperlukan oleh karyawan yang diharuskan bekerja dibalik meja atau
computer, terutama seperti mereka yang bekerja sebagai administrator
dalam suatu jejaring sosial, meskipun mereka bisa bersosialisasi lewat
dunia maya, tetap saja mereka membutuhkan kehadiran orang-orang sekitar
yang dapat diajak kerja sama dan bisa diajak berbicara sambil
menunjukkan emosinya.
· Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs).
Kebutuhan
akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan
simbol-simbol dalam statusnya seseorang serta prestise yang
ditampilkannya. Example, setiap karyawan memiliki prestasi
masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam menyelesaikan
tugas sebaik-baiknya, setelah pencapaian usaha mereka dinilai baik oleh
organisasi dan atasan, biasanya mereka diberikan piagam, atau suatu
emblem yang dapaut menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang berhasil
dalam bidangnya sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan
hal tersebut memancing mereka untuk terus giat menapaki bidangnya
masing-masing.
· Kebutuhan Akutualisasi Diri (Self Actualization).
Setiap
orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini
merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan
seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan
cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan
kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan
cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi
yang lebih tinggi.
# Contoh Organisasi yang sedang Mengahadapi Konflik dan Cara Pemecahaannya
Disini
saya akan memberi salah satu contoh Organisasi yang sedang menghadapi
konflik, misalnya Organisasi Koperasi. Misalnya masalah konflik yang
sedang di hadapi organisasi ini berupa sikap saling tidak percaya antar
karyawan, dan juga masalah antara atasan dengan karyawan nya, bisa saja
hal itu di picu dengan sikap mau menang sendiri dan juga tidak mau di
salahkan. Dan juga salah satu faktor penyebab konflik yaitu kurang nya
komunikasi yang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam Organisasi
tersebut harus benar-benar dipahami manajemen inti dari Orgnisasi, untuk
meminimalisir dampak yang timbul.
Permasalahan atau konflik yang
terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena
masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system
yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan
bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara :
1.
Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan
atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah
antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan
membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens
akan mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan dalam hal
komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan
pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Biasanya masalah timbul
karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu Organisasi. Misalnya,
kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan
temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi
seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Konflik
dalam Organisasi juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya
terjadi karena masalah diluar Organisasi, misalnya tersinggung karena
ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Organisasi yang baik
harus bisa menghilangkan masalah senioritas dalam organisasi. Hal ini
dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya
yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.
*sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://anissaisyaa.blogspot.com/2012/05/strategi-penyelesaian-konflik.html
Jumat, 26 April 2013
Kamis, 18 April 2013
Desain Organisasi Formal dan Non Formal
Istilah organisasi berasal dari kata organon (bahasa
yunani), yang berarti alat atau tools. Organisasi adalah sekelompok
orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Desain organisasi (organizational design) merupakan proses
memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola
sumber-sumber guna mencapai tujuan. Sasaran desain organisasi adalah
menggunakan struktur yang memberikan fasilitas pengimplementasian
strategi. Desain organisasi dapat juga dinyatakan sebagai proses
pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur
organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan
tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain
organisasi menuntut manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam
organisasi dan ke luar organisasi. Ada empat bagian untuk membangun
desain organisasi, yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki
dan koordinasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang
peting; pertama perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan
berlalunya waktu, desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan.
Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba dan kemungkinan
berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi.
1. Organisasi Formal
Organisasi Formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih
yg mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta
dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas,
Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh: Arisan ibu-ibu sekampung, Belajar bersama anak-anak sd, Kemping
ke gunung ramai-ramai dengan teman, dan lain-lain.
Teori Organisasi
Beberapa definisi tentang
Organisasi:
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi
penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari
orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi
adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam
suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil. Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi
adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial
dan
sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada
kumpulan
orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi
UMUM:
“Kelompok
orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
CIRI-CIRI ORGANISASI:
1.Lembaga
social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yg ditetapkan.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dibawah ini merupakan bagan tentang
perkembangan teori organisasi:
1. TEORI ORGANISASI
KLASIK
Teori ini
biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19).
Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang
tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Defisi Organisasi menurut Teori
Klasik: Organisasi
merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila
orang bekerja sama.
Teori
Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat
unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang
terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan &
Kepemimpinan
Teori Klasik berkembang dalam 3
Aliran:
¨
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu
Sosiologi
¨
ADMINISTRASI Langsung dari praktek
manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
¨
MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari praktek manajemen memusatkan
Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori
diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari
sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
- TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX
WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The
Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal
dari kata LEGAL RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya
wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara
jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin
dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
©
Pembagian
kerja
©
Hirarki
wewenang
©
Program rasional
©
Sistem
Prosedur
©
Sistem
Aturan hak kewajiban
©
Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
- TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan
oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa
dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis
asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et
Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di
amerika 1940.
14 Kaidah manjemen
menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
a. Pembagian
kerja
b. Wewenang
& tanggung jawab
c. Disiplin
d. Kesatuan
perintah
e. Kesatuan
pengarahan
f. Mendahulukan
kepentingan umum
g. Balas
jasa
h. Sentralisasi
i. Rantai
Skalar
j. Aturan
k. Keadilan
l. Kelanggengan
personalia
m. Inisiatif
n. Semangat
korps
Fayol membagi kegiatan
industri menjadi 6 kelompok:
1. Kegiatan
Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2. Kegiatan
Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3. Kegiatan
Financial (penggunaan optimum modal)
4. Kegiatan
Keamanan
5. Kegiatan
Akuntansi
6. Kegiatan
Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY &
ALLEN REILLY :1931)
Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah
“koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga
prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar &
Hirarkis
c. Prinsip Fungsional
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya
muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”.
Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Dalam pembagian
kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
3. TEORI MODERN
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan
pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern
menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan
konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis,
sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang
dipertimbangkan.
Rabu, 17 April 2013
Skema dan Struktur Organisasi
tugas softskill minggu ke.6
A. pengertian arti definisai struktur organisasi
struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan
yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang.
B. elemen struktur organisasi
empat
elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1.
adanya spesialisasi kegiatan kerja
2.
adanya standardisasi kegiatan kerja
3.
adanya koordinasi kegiatan kerja
4.
besaran seluruh organisasi.
skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan tentang organisasi
yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan dari organisasi baik mengenai
fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
macam-macam skema organisasi:
a. berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
1.
skema organisasi tegak lurus dari atas kebawah
2.
skema organisasi mendatar dari kiri kekanan
3.
skema organisasi gabungan tegak lurus dan mendatar
4.
skema organisasi lingkaran
5.
skema organisasi gambar
b. berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
1.
skema organisasi fungsional:
dalam
skema organisasi fungsional, menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas
dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
2.
skema organisasi jabatan
dalam
skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut
sesuai dengan jabatan masing-masing.
3.
skema organisasi nama
dalam
skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut
sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4.
skema organisasi nama dan jabatan
dalam
skema organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing jabatan
dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5.
skema organisasi struktur
dalam
skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam
organisasi tersebut.
kesimpulan:
jadi, skema organisasi terbagi menjadi 5 yaitu; skema
organisasi tegak lurus dari atas kebawa, skema organisasi mendatar dari
kiri kekanan, skema organisasi gabungan tegak lurus dan
mendatar, skema organisasi lingkaran dan skema organisasi gambar.
masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri.
Sumber:
Kamis, 04 April 2013
Hubungan antara Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja (ORGANISASI DAN METODE)
tugas softskill minggu ke 3
MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya.Dalam mencapai tujuannya kegiatan manajemen harus dapat menyatukan
tenaga,uang,metode,bahan,mesin dan keahlian pemasaran serta segala fasilitas
lainnya yang dibutuhkan,sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan
efektif.
ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya uang, material, mesin, metode, lingkaran, sarana-prasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa
aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang
dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya.
TATA
KERJA
Tata Kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan
berhasil untuk mencapai tingkat efisien yang maksimal dengan mempertimbangkan
tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia.
HUBUNGAN
ANTARA MANAJEMEN,ORGANISASI dan TATA KERJA
Jadi dapat disimpulkan Hubungan Antara
Manajemen,Organisasi dan Tata Kerja adalah Manajemen adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut di
perlukan ada nya suatu organisasi dan suatu tata kerja untuk mengatur jalan nya
organisasi dengan baik agar mendapatkan tujuan yang maksimal.
Hubungan Timbal balik antara
Manajemen, Organisasi dan tata kerja
a. Manajemen dan Organisasi
Manajemen
adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara
kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan
terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara
fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian
eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
b. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode
adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia
dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang
tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan
secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada
pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam
penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara
manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan
pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus
dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
C. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
·
Manajemen : Proses kegiatan
pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
·
Organisasi : Alat bagi
pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
·
Tata kerja : Pola cara-cara
bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan
tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut,
jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan
kepada tercapainya tujuan.
Fungsi Satuan Organisasi dan Metode
Organisasi
adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan
umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi
tersebut :
1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :
1) sarana komunikasi.
2) mengatur jalannya kerja
3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1. sistem sosial (antar sesama manusia).
2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk
tercapainya suatu tujuan).
3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).
a. Sebagai wadah : tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan.
b. Sebagai proses : memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi
tersebut :
1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen.
2. hub. informal = mempunyai 3 peranan :
1) sarana komunikasi.
2) mengatur jalannya kerja
3) kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut.
c. Sebagai sistem :
1. sistem sosial (antar sesama manusia).
2. sistem fungsional (antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk
tercapainya suatu tujuan).
3. sistem komunikasi (sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasi).
Langganan:
Postingan (Atom)